Adegan film "Kepergok Pocong" (dok.ist.)
Pocong Ngesot, Pocong Mandi Goyang Pinggul, Ada Apa dengan Pocong,Pocong Minta Kawin, Poconggg Juga Pocong, Kepergok Pocong, Penganten Pocong, Pocong Keliling, dan entah apalagi film Indonesia yang menggunakan kata “pocong” bagian dari judul. Tak hanya film yang judulnya memakai namanya, pocong juga muncul di judul-judul lain. Di film Indonesia mutakhir, pocong tak cuma kebanjiran job tapi juga mengalami perubahan karakter.
Dia bukan lagi makhluk menyeramkan yang bertugas membuat penonton ketakutan. Pocong sekarang punya tugas tambahan, melucu. Di filmnya Dewi Perssik, Pacar Hantu Perawan yang tak memakai kata “pocong” di judul, makhluk itu juga muncul. Bukan menaku-nakuti, tapi justru membuat penonton tertawa. Dalam satu adegan si pocong terlibat pembicaraan dengan Olga. Dia mendeskripsikan dirinya sebagai pocicu, singkatan pocong banci lucu. Dan, penonton pun tergelak. Di film itu dialog antara pocong dengan Olga menjadi bagian yang paling mengundang tawa.
Pocong ternyata makhluk seksi yang punya nilai jual sangat tinggi. Begitu mungkin keyakinan sebagian pembuat film. Tapi tak hanya pembuat film, pengguna Twitter pun keranjingan dengan pocong. Ketika ada yang membuat akun dengan nama poconggg dan sering nge-tweet cerita misteri, dia kebanjiran follower.
Adegan film "Poconggg Juga Pocong" (dok.ist.)
Setelah makin eksis di film pocong juga membuat gempar dunia nyata dan dunia maya. Beberapa waktu lalu beredar kabar ada penampakan pocong di daerah Roxy, Jakarta Barat. Berita itu dengan cepat menyebar. Kebenaran kabar itu saja sudah meragukan. Tapi itu belum seberapa dibanding yang terjadi kemudian. Berbondong-bondong orang datang ke lokasi yang disebut untuk melihat, seolah-olah pocong itu makhluk yang bisa ditemui siapa saja, di siang bolong pula. Kehebohan "pocong Roxy" juga melanda dunia maya. Frasa “penampakan pocong roxy” melejit dalam kolom pencarian di mesin pencari Google.
Sepertinya sekarang kita sudah memahami pocong dengan cara berbeda. Industri hiburan (tak hanya film, tapi juga TV) sudah mengeksploitasi sedemikian rupa, sehingga pocong bukan lagi pocong yang dulu kita kenal. Pocong bukan lagi makhluk menakutkan. Anak saya yang berumur 3 tahun, dengan lantang dan ekspresi senang meneriakkan namanya setiap kali nonton acara lawakan di TV yang menampilkan pocong atau melihat poster pocong di pinggir jalan.
Tapi kenapa kita sekarang begitu terobsesi dengan pocong? Saya tidak tahu jawabannya. Bagaimana pula perasaan pocong kalau tahu sekarang namanya eksis di industri hiburan? Kalau bisa dihubungi infotainment dan media online seperti tabloidbintang.com ini, mungkin akan diwawancarai dan dibuat liputan khusus dengan judul Interview with the Pocong.
Lantas, apa Anda punya pendapat soal mengapa pocong kini jadi makhluk halus paling tenar?