Kopaja baru saja meluncurkan 30 bus baru yang dilengkapi perangkat canggih, seperti GPS dengan dual control, Wi-Fi, dan sistem pembayaran elektronik. Soal kenyamanan sudah tidak perlu dipertanyakan lagi lantaran selain dilengkapi pendingin ruangan (AC) dan kursi empuk, bus-bus tersebut dilengkapi tripod barrier yang menghalangi jumlah penumpang yang diangkut melebihi kapasitas.
"Saya bangga, karena (Kopaja) yang sudah diluncurkan sebelumnya (S-13) bisa jamin keamanan, tanpa kejahatan di dalam bus," kata Fauzi Bowo dalam sambutan saat peluncuran bus Kopaja di pelataran parkir Barat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2012).
Kenyamanan dan keamanan angkutan bus sedang ini sudah bisa dijamin. Tarif yang ditetapkan pun masih terjangkau warga kebanyakan. Namun, ada satu persoalan yang masih tersisa untuk menciptakan layanan angkutan publik yang sempurna.
"Kami harus bisa memastikan soal aman, nyaman, dan waktu tempuh. Semuanya sudah didapatkan, tinggal mengenai waktu tempuh," kata Nanang Basuki, Ketua Umum Kopaja dalam sambutannya.
Pihak Kopaja tentu berupaya untuk mengatur waktu tempuh semampu mereka. Perangkat GPS telah dipasang pada setiap unit bus untuk memastikan bus berjalan dengan kecepatan standard. Perangkat tersebut juga bisa menjadi sistem penjejak (tracking system) untuk memastikan bus tidak keluar dari rutenya atau berlama-lama di lokasi tertentu.
Masih ada layanan pesan singkat gratis ke operator yang dapat dimanfaatkan penumpang Kopaja. Melalui layanan ini, penumpang bisa mendapatkan info lengkap tentang waktu tempuh, jarak dengan bus berikut, posisi bus berikut maupun sebelumnya. Namun, hal itu tetap belum menjamin waktu tempuh akan berjalan sesuai rencana.
Persoalannya tetap sama. Kemacetan yang kerap mewarnai jalan-jalan Ibu Kota dipastikan akan membuat jarak antarbus dan waktu tempuh setiap bus kembali tak beraturan. Dua rute yang menjalani peremajaan adalah jalur P-19 (Ragunan - Tanah Abang) dan P-20 (Lebak Bulus - Senen). Kedua trayek tersebut melintasi sejumlah jalan yang dikebal sebagai jalur rawan macet. P-20, misalnya, melintasi Jalan Buncit Raya dan Rasuna Said yang kerap macet di pagi dan sore hari.
Hal yang sama dialami P-21. Kopaja ini melintasi Jalan Sudirman dan Cideng-Tanah Abang yang sering terpantau padat. Lantas, apakah Kopaja baru dan modern tersebut bisa memberikan layanan maksimal? Pihak operator telah berupaya memberikan layanan terbaik.
Sekarang tinggal tugas Pemprov DKI untuk membereskan masalah kemacetan. Benar kata Nanang Basuki, "Semuanya (kenyamanan dan keamanan) sudah didapatkan, tinggal mengenai waktu tempuh!"
kompas